Pengetahuan kita terhadap suatu hal, terkadang diiringi dengan justifikasi dan terkadang tidak.
Misalnya saat saya mengatakan “cuaca”. Anda kurang lebih tahu apa itu cuaca. Cuaca yang ada di pikiran Anda saat ini itulah yang disebut Tashowwur, pengetahuan yang tidak ada justifikasi apapun di dalamnya, hanya terbersit sekilas di pikiran Anda begitu saja.
Namun jika saat ini Anda pergi ke luar rumah, lalu Anda melihat cuaca sedang mendung. Pengetahuan Anda tentang cuaca saat ini sedang mendung adalah Tashdiq, karena ada justifikasi “sedang mendung” terhadap “cuaca”.
Berdasarkan contoh ini, bisa dikatakan bahwa pengetahuan Anda terhadap apa itu cuaca adalah Tashowwur; sedangkan pengetahuan Anda akan mendung-nya cuaca hari ini adalah Tashdiq.